REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK
Senyawa organik terlibat dalam tiap segi kehidupan, dan banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ada diantaranya yang berwujud bahan makanan,bahan sandang, obat- obatan, kosmetik, dan berbagai jenis plastik. Senyawa organik hanya mewakili satu jenis senyawa kimia, yaitu yang mengandung satu atom karbon atau lebih. Kimia organik barangkali lebih baik didefinisikan sebagai kimia senyawa yang mengandung karbon.
Dalam kimia organik, banyak reaksi yang dapat terjadi yang melibatkan ikatan kovalen di antara atom karbon dan heteroatom lainnya seperti oksigen, nitrogen, atau atom-atom halogen lainnya. Beberapa reaksi yang lebih spesifik akan dijelaskan di bawah ini.
1) Reaksi oksidasi
Reaksi oksidasi adalah pengikatan atom Hidrogen dengan oksigen untuk menghasilkan suatu zat atau senyawa baru yang sifat fisika dan kimianya berbeda dengan zat asalnya. Reaksi oksidasi sering disebut reaksi pembakaran yang menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan uap (H2O).
Alkan sukar dioksidasi oleh oksidator lemah seperti KMnO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen diudara bila dikabar. Oksidasi yang cepat dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran.
Pembakaran sempurna : CH4 + 2O2 ....> CO2+ 2H2 = +212,8 kkal/mol
CH4 + 2O2 .....> CO2g+ 2H2O = +688,0 kkal/mol
Pembakaran tidak Sempurna : 2CH4 + 3O2 ....> 2CO+ 4H2O
CH4 + 2O2 ......> C+ 2H2O
Permasalah 1: penumpukan karbon monoksida pada kenalpot dan karbon pada piston mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna. Lalu yang ingin saya tanyakan faktor apa yang mempengaruhi terjadinya pembakaran tidak sempurna itu ?
Ciri-ciri reaksi oksidasi yaitu :
a. Reaksi penangkapan/penambahan oksigen
CH4(g) +2 O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Atom O tertangkap membentuk karbondioksida dan air
b. Reaksi pelepasan/pengurangan hidrogen
CH3CH2OH → CH3CHO
c. Biloks bertambah
Fe(s) → F2+(aq) + 2e–
2)
2)Reaksi Cracking alkana (Pemecahan)
Reaksi pemecahan alkana yang dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Reaksi ini menyebabkan terjadinya pemutusan rantai karbon pada alkana atau reaksi pembentukan senyawa tidak jenuh (alkena atau alkuna)
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 ...... > CH3-CH=CH-CH3
3) Reaksi Ozonolisis
Ozonolisis merupakan reaksi oksidatif antara ozon dengan karbon-karbon ikatan ganda dari senyawa tak jenuh. Asam oleat (OH dan NO3) merupakan satu contoh asam lemak tak jenuh tunggal yg cocok untuk studi proses heterogen dengan ozon.Berikut ini dijelaskan tahap mekanisme sederhana ozonolisis dalam larutan tak jenuh, yaitu terdiri atas tiga tahap mekanisme:
Dilain hal, reaksi ini digunakan untuk menentukan tempat ikatan rangkap pada senyawa yang belum diketahui. Reaksi alkena dengan ozon akan menghasilkan aldehida atau keton.
Contoh :
H2C= CH2 + O3 2HC=OH
4)
4) Reaksi Halogenasi
Reaksi halogenasi adalah suatu reaksi alkana dengan unsur-unsur halogen (F, Cl, Br, I). Reaksi halogenasi ini melibatkan sinar ultraviolet dan katalis CCl4. Dalam tahapan reaksinya reaksi halogenasi ini membentuk suatu radikal. Radikal ini merupakan pembentukan suatu atom yang orbitalnya hanya berisi satu elektron . Mekanisme reaksi halogenasi ini meliputi tahap inisiasi, propagasi dan terminasi.
Halogenasi ini biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga Klorinasi dan Brominasi.
Permasalahan 2 :kita ketahui bahwa alkana berekasi dengan unsur-unsur halogen yang melibatkan sinar UV dan katali CCl4 dalam proses reaksi halogenasi. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana jika suatu reaksi halogenasi tidak menggunakan sinar UV ? reaksi apa yang akan terjadi ?
Reaksi Bromasi
contohnya reaksi Bromasi
CH3--CH3 + Br2 → CH3-CH3-Br + HBr
a. Tahap Inisiasi
Tahap ini merupakan tahap dimana unsur halogen (F, Cl, Br, I) membentuk radikal-radikal.
Contoh :
Br2 → Brᵒ + Br ᵒ
b. Tahap Propagasi
Tahap ini merupakan tahap dimana terjadi penyerangan radikal terhadap suatu molekul.
Contoh :
CH3-CH2-H + Br ᵒ → CH3-CH2 ᵒ + HBr
CH3-CH2 ᵒ + Br2 → CH3-CH2-Br + Br ᵒ
c. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam reaksi halogenasi (brominasi) dan terjadi penggabungan radikal-radikal pada tahap sebelumnya.
Brᵒ + Br ᵒ → Br2
CH3-CH2 ᵒ + Br ᵒ → CH3-CH2-Br
CH3-CH2 ᵒ + CH3-CH2 ᵒ → CH3-CH2-CH2-CH3
Hᵒ + Br ᵒ → HBr
5) Reaksi Substitusi
Reaksi penggantian satu atau beberapa atom H dengan gugus atom lain yang berasal dari pereaksi menggantikan sebuah atom atau gugus dari molekul yang bereaksi. Reaksi substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh atau tak jenuh.
CH4 + Cl2 --> CH3Cl + HCl4.
Mekanisme dari substitusi aromatik elektrofilik:
a) Reaksi substitusi nukleofilik
Pada umumnya terjadi pada senyawa alifatik, senyawa lingkar, dan aromatik.
R-X + Nu --> R-Nu + X-
b) Reaksi substitusi elektrofilik
Pada umumnya terjadi pada senyawa aromatik, sedangkan pada alifatik sangat jarang.
R-Y + E+ --> R-E + Y+
6) Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal). Reaksi adisi antara lain dapat digunakan untuk membedakan alkana dengan alkena. Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan menambahkan bromin (Br2) yang berwarna merah cokelat.
Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap (tidak mengalami reaksi adisi) warna merah dari bromin tidak berubah.
Jenis-Jenis Reaksi Adisi sebagai berikut:
a) Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
Ikatan pi dari alkena akan terpecah dari masing-masing pasangan elektonnya akan membentuk ikatan sigma yang baru
Hidrogenasi alkena dengna katalis akan menghasilkan alakana
Reaksi Hidrogenasi adalah sebagai berikut:
CH3CH = CH2 + H2 → CH3CH2CH3
b) Adisi Halogen
Halogenasi alkena akan menghasilkann dihaloalkana
c) Adisi Asam Halogenida Kaidah Markonikoff
Hidrogen halida akan ditambahkan pada ikatan pi alkena membentuk alkil halida. Reaksi ini merupakan adisi elektrofilik.
Reaksi Adisi Halida Hidrogen adalah sebagai berikut:
CH2 = CH2 + HX → CH3CH2X
Markonikov mengemukakan suatu teori untuk mengetahui pada rantai karbon yang mana atom H akan terikat. Menurut Markonikov, dalam adisi HX pada alkena asimetris, H+ dari HX akan menyerang ikatan rangkap karbon yang mempunyai jumlah atom H terbanyak. Dengan aturan Markonikov tersebut, maka produk yang akan terbentuk dapat diprediksi, seperti pada contoh berikut ini;
Permasalahan 3: Pada reaksi adisi pada alkana oleh asam halide, asam yang mengadisi ialah halida-halida hidrogen (HF, HCl, HBr, HI) dan asam sulfat (H-OSO3H).Yang menjadi pertanyaan adalah apakah asam dari asam-asam yang lain dapat juga bereaksi dengan alkena? Bagaimana reaksi yang terbentuk?
7) Reaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi merupakan suatu reaksi penghilangan atau penyingkiran beberapa atom atau gugus atom dari senyawa karbon yang lebih tinggi untuk memperoleh senyawa karbon yang lebih sederhana. Bila alkilhalida yang mempunyai atom H direaksikan dengan basa kuat, akan terjadi reaksi eliminasi dan terbentuk alkena.Karena proton yang dihilangkan terletak pada kedudukan terhadap halogen,maka reaksi ini disebut eliminasi Bila X adalah halogen, maka reaksi ini disebut dehidrohalogenasi. Eliminasi dapat pula terjadi bila X adalah gugus lepas yang baik, misalnya –OSO2R, -SR2 dan -SO2R.
Mekanisme E2
E2 merupakan reaksi bimolekul yang terdiri dari satu langkah mekanisme dimana ikatan karbon-hidrogen terputus membentuk ikatan rangka C=C. Reaksi terjadi pada alkil halida primer dan sekunder dengan menggunakan basa kuat untuk menarik hidrogen asam. Perhatikan gambar berikut :
Mekanisme E2
E1 merupakan reaksi eliminasi unimolekuler yang terdiri dari dua langkah, yaitu :
a) Langkah 1 (Ionisasi)
Putusnya ikatan karbon-halogen membentuk intermediet karbokation.reaksi ini biasanya terjadi pada alkil halida tersier dan berlangsung dengan basa lemah.
b) Langkah 2 (deprotonasi)
8) Reaksi Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul sederhana/kecil (monomer) menjadi molekul-molekul besar (polimer)
Demikian materi mengenai Reaksi-reaksi Kimia Organik. Semoga Bermanfaat dan diharapkan partissipasi untuk menjawab permasalahn yang sudah saya buat. Atas perhatiannya Trimakasih...........................
bismillahirrohmanirrohim,,
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan kedua:
Sinar UV panjang gelombang antara 100-400 nm ditemukan di bawah sinar matahari dan dipancarkan oleh busur listrik dan lampu khusus seperti lampu merkuri dan lampu hitam. Hal ini dapat menyebabkan reaksi kimia , dan menyebabkan banyak zat bersinar atau berpendar . Sebuah fraksi besar UV , termasuk semua yang mencapai permukaan bumi , diklasifikasikan sebagai radiasi non - ionisasi . reaksi alkana dengan klorin disebun dengan klorinisasi alkana. menurut kesimpulan yang saya ambil dari berbagai literatur, sinar uv dari matahari dapat diganti dengan sinar uv yang dihasilkan dengan lampu merkuri dan lampu hitam. namun yang digunakan tetap sinar uv dengan panjang gelombang yang telah dimilikinya.
thanks Wangi (*_*). materinya sangat membantu
Hapussaya masih belum mengerti tentang reaksi polimerisasi,tolong untuk diperjelas dan diberikan contoh reaksinya?. Terimahkasih
BalasHapusBaik saya akan menambahkan materi tentang polimerisasi.
Hapus1. Pengertian Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer.[1][2][3] Polimerisasi digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan sistem pertumbuhan rantai bertahap.polimer alamiah mencakup protein seperti sutera,enzim dan serat otot. polimer disebut juga makromolekul. Polimer adisi contohnya: polietilena,teflon,PVC,PVA,dan PMMA. Polimer kondensasi contohnya :nilon, kevlar, silicon rubber, dan poliester.
2. jenis-jenis Polimerisasi
a. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi terjadi dalam tiga tahap, yaitu pemicuan, perambatan, dan pengakhiran. Oleh karena pembawa rantai dapat berupa ion atau radikal bebas maka
polimerisasi adisi digolongkan ke dalam polimerisasi radikal bebas dan polimerisasi
ion.
i)Radikal Bebas
Radikal bebas biasanya dibentuk melalui penguraian zat kurang stabil dengan energi tertentu. Radikal bebas menjadi pemicu pada polimerisasi. Zat pemicu berupa senyawa peroksida, seperti dibenzoil peroksida dan azodiisobutironitril.
Jika radikal bebas dinyatakan dengan R• dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2=CHX maka tahap pemicuan dapat digambarkan sebagai berikut.
R• + H2C = CHX → R – CH2 – CHX•
Tahap perambatan adalah perpanjangan (elongasi) radikal bebas yang terbentuk pada tahap pemicuan dengan monomer-monomer lain:
R – CH2 – CHX• + CH2=CHX → R – CH2 – CHX – CH2 – CHX•
Tahap pengakhiran dapat terjadi dengan cara berikut.
Tahap pengakhiran radikal bebas
R-CH2-CHX* + *XHC-CH2-R ....> R-CH2-CHX-XHC-CH2-R
atau melalui reaksi disproporsionasi:
reaksi disproporsionasi radikal bebas
R-CH2-CHX* + *XHC-CH2-R ....> R-CH2-CH2X + XHC-CH-R
ii)Polimerisasi Ionik
Polimerisasi adisi dapat terjadi melalui mekanisme yang tidak melibatkan radikal bebas. Dalam hal ini, pembawa rantai dapat berupa ion karbonium (polimerisasi kation) atau ion karbanion (polimerisasi anion).
iii)Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi melibatkan penggabungan molekul kecil membentuk molekul besar melalui reaksi kondensasi. Jika etanol dan asam asetat dipanaskan dengan sedikit asam sulfat pekat, akan terbentuk ester etil asetat disertai penyingkiran molekul air. Reaksi esterifikasi akan berhenti, sebab tidak ada gugus fungsi lagi yang dapat membentuk polimer.
Demikian materi yang dapat saya tambahkan, semiga bermanfaat ("-")
saya setuju dengan jawaban saudari Wangi. Disini saya juga sedikit menambahkan bahwa, jika alkana bereaksi dengan flourin dalam keadaan dingin dan gelap maka akan menimbulkan ledakan (eksplosit)
BalasHapusCH4 + 2F2 ....> C + 4HF
Kemudian jika campuran alkana dan gas klorin disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Suatu campuran alkana tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau dibawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi eksoterm. Reaksi kimia dengan bantuan sinar disebut reaksi fotokima.
terimakasih septina atas ilmunya. saya akan mencoba membantu memecahkan masalah anda
BalasHapuspermasalahn 1 :salah satu faktor penyebab pembakarn tidak sempurna pada motor yaitu bahan bakar yang digunakan. akibatnya gas buang hasil pembakaran bensin dari kendaraan bermotor mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO. Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau, oleh karena itu, kehadirannya tidak segera diketahui. Gas itu bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru-paru.
permasalahn2 : saya sedikit menambahkan saudari wangi bahwa lampu merkuri yang dapat digunakan yaitu lampu merkuri tekanan rendah (low pressure) dan lampu merkuri tekanan sedang (medium pressure). Lampu merkuri medium pressure mampu menghasilkan output radiasi ultraviolet yang lebih besar daripada lampu merkuri low pressure. Jadi sinar uv bisa diganti dengan lampu merkuri medium pressure.
permasalahn 3: dari yang saya ketahui reaksi-reaksi yang dialami oleh alkena sama seperti yang ada di atas, mungkin teman lain bisa membantu untuk masalah yang ini. saya juga tidak mengerti. mohon maaf :)
Assalamualaikum septi, postingan anda sangat bermanfaat. Saya tertarik dengan permasalahan yang anda sampaikan, saya akan mencoba membantu memecahkan masalah anda
BalasHapussetuju dari yang dikatakan saudari feni, salah satu faktor penyebab pembakarn tidak sempurna pada motor yaitu bahan bakar yang digunakan. akibatnya gas buang hasil pembakaran bensin dari kendaraan bermotor mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO. sedangkan untuk reaksi pada alkena dari perkuliahan saya pada MK kimia organik 1 memang hanya asam halida dan asam sulfat yang termasuk dlm reaksi pada alkena. Untuk selanjutnya mungkin bisa kita diskusikan dan kita tanya lansung kepada dosen pengampu kita pada perkuliahan kita besok.