Alkil Halida: adalah
senyawa-senyawa yang mengandung halogen yang terikat pada atom karbon jenuh (atom karbon yang terhibridisasi sp3)
alkil Halida Aril Halida Vinilik Halida
Mekanisme Alkil Halida
Sifat basa yang
mempengaruhi reaksi substitusi maupun eliminasi. Nukleufil basa lewis membahas
reaksi substitusi. Perbedaan keelektronegatifan pada atom karbon dapat
membentuk ikatan dengan basa Lewis atau basa Brounsted Lowry.
Reaksi-Reaksi Alkil Halida
1. Reaksi Substitusi Nukleofilik
Hal–hal yang
berpengaruh pada reaksi SN2 :
a.)
Hambatan Sterik
Hambatan sterik mempengaruhi kemudahan nukelofil untuk
mendekati substrat. Semakin besar subtituen, semakin terlindungi atom
karbon à reaksi makin lambat.
a.) Reaktivitas Nukleofil
• Semakin reaktif suatu nukleofil, biasanya reaksi
semakin cepat
• Basa yang lebih kuat umumnya adalah nukleofil yang
lebih baik
• Nukleofilitas unsur-unsur dalam satu golongan pada
periodik tabel meningkat dari
atas ke bawah.
a.) Reaktivitas ‘Leaving Group’
Basa yang
lemah (anion yang diturunkan dari asam yang kuat merupakan
‘Leaving group’ yang kuat.
b.) Efek Solven
• Reaksi SN2 berjalan lambat dalam solven protik (hidroksilik), seperti H2O, R-OH (alkohol), dsb.
• Protik solven menurunkan reaktivitas kebanyakan nukleofil melalui ikatan hidrogen (hidrogen bonding), yang akan menstabilkan nukleofil ( sehingga E ↓ → dan ∆G ↑) à kurang reaktif.
REAKSI SN1
• Unimolekuler,
hanya satu molekul yang terlibat dalam step (tahap) penentu laju.
• Reaksi SN1
mengikuti kinetika reaksi orde pertama, laju reaksi = K [RX]
• Dalam reaksi SN1,
‘Leaving group’ secara spontan terdissosiasi menghasilkan karbokation (ion
karbonium), diikuti serangan yang cepat dari nukleofil (reaksi 2 step)
• Terjadi rasemisasi konfigurasi pada atom karbon
2. Reaksi Eliminasi Nukleofilik
Dua macam reaksi yang mungkin terjadi bila suatu nukleofil (basa Lewis) menyerang alkil halida :
1.
Reagen menyerang atom karbon dan menggantikan halida(x)
→ SN1
& SN2
2.
Reagen menyerang hidrogen dan membebaskan HX untuk membentuk alkena.
→ E1 & E2
REAKSI E2 (= Reaksi Eliminasi Bimolekuler)
Pada
banyak hal, analog dengan reaksi SN2
Reaksi
E2 mengikuti kinetika orde kedua karena baik nukleofil(basa) dan alkil halida
terlibat dalam tahap penentu laju.
Laju reaksi
= K [ RX ] [ basa ]
Reaksi
E2 merupakan reaksi satu tahap tanpa terbentuk intermediet.
REAKSI
E1 (= Reaksi Eliminasi Unimolekuler)
Pada banyak hal, analog dengan reaksi SN1. Reaksi
E1 mengikuti kinetika orde kedua karena baik nukleofil
(basa) dan
alkil halida terlibat dalam
tahap penentu laju.
Laju
reaksi = K [ RX ]
Reaksi
E2 merupakan reaksi dua tahap melalui terbentuknya intermediet ion karbonium.
Permasalahan :
1. bagaimana cara menurangi halangan sterik pada suatu senyawa alkil halida supaya senyawa atom lain dapat masuk dan berikatan dengan salah satu atom pada ikatan karbon tersebut ?
assalamualaikum, terimakasih postingannya bermanfaat sekali.
BalasHapussaya (Sinda Febrilia Miharti A1C114018) ingin bertanya, mengenai hal yg berpengaruh pada reaksi SN2 yaitu pada leaving group. bagaimana pengaruh gugus pergi pada reaksi SN2? dan apakah hanya basa lemah yg mrnjadi gugus pergi pada reaksi SN2?
waalaikumsalam. trimakasih atas partisipasinya.
Hapusdisini saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari Sinda. iya memang benar pada alkil halida khusunya pada reaksi SN2 dipengaruhi oleh gugus pergi. dimana pada gugus pergi ini terjadi basa yang bersifat lemah. adapun referensi yang saya baca adalah sebagai berikut;
Gugus pergi yang baik seperti halida atau tosilat diperlukan pada tahap penentu laju reaksi.
Halida disebut gugus pergi ( leaving group ). Halida merupakan gugus pergi yang baik karena ion – ion ini merupakan basa yang sangat lemah. Beda halnya dengan OH¯ yang merupakan basa kuat, sehingga OH¯ bukan gugus pergi yang baik.
Fˉ basa yang lebih kuat dari ion halida lainnya, ikatan C-F lebih kuat C-X, sehingga F bukan gugus pergi yang baik. Jadi halida yang merupakan gugus pergi yang baik adalah Cl, Br, dan I.
demikian jawaban dari saya, semoga dapat membantu. trimakasih
assalamualaikum, terima kasih atas informasinya septi. sangat bermanfaat bagi saya.
BalasHapussaya mencoba menjawab permasalahan saudari,
BalasHapusHalangan ruang (efek sterik) akan mempengaruhi kecepatan mekanis-me Sn-1 dan Sn-2, di mana bila alkil halidanya makin sterik (makinsesak) reaksinya akan makin lambat terhadap nukleofil yang sama.
Sedangkan untuk alkil halida yang sama maka kekuatan nukleofilakan menaikan kecepatan reaksi Sn-2 dan Sn-1.
semoga bermanfaat :)
waalaikumsalam, ("_")
BalasHapustrimakasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog ini. jawaban dari permasalahn saudari sangat membantu.