Free Music Online
Free Music Online

galaxy-music at galaxy--awan

Kamis, 18 Mei 2017

Mengatasi siswa yang malas belajar kimia



Diagonisis dan Tindakan Klinis Mengatasi Kesulitan Siswa Yang Malas Belajar Kimia

1. Definisi Diagnosa Kesulitan Belajar

Definisi diagnosis kesulitan belajar terdapat dua istilah yang perlu dipahami terlebih dahuluyaitu istilah diagnosis dan kesulitan belajar. Menurut Harriman dalambukunya Hand book of Psychologicalerm, diagnosis adalah suatu analisis terhadap kelainan atau salah penyesuaian dari pola gejala-gejalnya. Jadi diagnosis merupakan proses pemeriksaan terhadap hal-hal yang dipandang tidak beres atau bermasalah. Selanjudnya pengertian kesulitan belajaradalah suatu gejala yang nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau di bawah norma – norma yang telah ditetapkan bahwa kesulitan belajar itu menunjukkan adanya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai oleh peserta didik. Dalam proses pembelajaran, tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan atau mentransfer ilmu atau bahan pelajaran kepada peserta didik. Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggung jawab atas perkembangan peserta didik. Kegiatan memahami kesulitan belajar peserta didik ini dikenal dengan istilah diagnosis kesulitan belajar.

2. Ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar

Moh. Surya (1978) mengemukakan bahwa ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut :

Menunjukkan adanya hasil belajar yang rendah.Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan.Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar .Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar.Menunjukkan perilaku yang berkelainan.Menunjukkan gejala emosi yang kurang wajar.

 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesulitan belajar

Latar belakang terjadinya  kesulitan belajar atau ketidakberesan dalam belajar banyak sekali macam ragamnya, tetapi bila penyebab kesulitan belajar itu dikaitkan dengan faktor-faktor yang berperanan  dalam belajar, maka penyebab kesulitan belajar itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) yang meliputi kemampuan intelektual , afeksi seperti perasaan dan percaya diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin,kebiasaan belajar, kemampuan mengingat dan kemampuan pengindraan seperti melihat, mendengarkan dan merasakan sedang faktor yang berasal dari luar pelajar (eksternal) meliputi faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi proses pembelajaran yang meliputi guru, kualitas pembelajaran, instrumen atau fasilitas pembelajaran baik yang berupa hardware maupun software serta lingkungan.

Menurut Noehi Nasution (1992:215), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah sebagai berikut :

Rendahnya kemampuan intelektual anak.Gangguan perasaaan atau emosi.Kurangnya motivasi untuk belajar.Kurang matangnya anak untuk belajar.Usia terlampau muda.Latar belakang sosial yang tidak menunjang.Kebiasaan belajar yang kurang baik.Kemampuan mengingat yag rendah.Terganggunya alat-alat indra.Proses belajar mengajar yang tidak sesuai .Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar.

4. Langkah-langkah pelaksanaan diagnosa kesulitan belajar

Guru dalam proses pembelajaran meghadapi peserta didik yang beranekaragam karakteristiknya . Perbedaan peserta didik berkaitan dengan kapasitas intelektual, ketrampilan, motivasi, sikap , kemampuan ,minat,latar belakang kehidupan keluarganya , dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung berakibat adanya perbedaan dalam belajar bagi peserta didik baik dalam kecakapan belajarnya maupun keberhasilan belajar yang dicapainya. Langkah-langkah pelaksanaan diagnosa kesulitan belajar yaitu :

Mengidentifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.  Kesulitan belajar dapat diketahui melalui :Analisis perilaku :

Peserta didik yang mengalami kesulitan belajardat diketahui melalui observasi atau laporan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dapat diketahui melalui cepat lambatnya menyelesaikan tugas, kehadiran dan ketekunan dalam proses pembelajaran, peran serta dalam megerjakan tugas kelompok, kemampuan kerja sama dan penyesuaian sosial.

Analisis prestasi belajar:

Analisis prestasi belajar dapat diketahui dengan cara menghimpun dan menganalisis hasil belajar serta menafsirkannya.

2.  Melokalisasi letak kesulitan belajar

Untuk melokalisasi letak kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara mengetahuidalam mata pelajaran atau bidang studi apa kesulitan itu terjadi kemudian aspek ataubagian mana kesulitan belajar dirasakan oleh peserta didik.

Untuk mengetahui mata pelajaran siswa yang mengalami kesulita belajardapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan nilairata-rata dari masing-masing bidang studi , sedangkan untuk mengetahuiaspek atau bagian mana kesulitan belajar yang dirasakan peserta didik dapat dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan.

3.  Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar

Untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara meneliti faktor-faktor yang ada pada peserta didik (internal)dan faktor-faktor yang berada di luar peserta didik (eksternal) yang menghambat proses belajar.

4.  Memperkirakan alternatif  bantuan

Langkah yang akan ditempuh dengan cara menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :

Apakah peserta didik masih mungkin ditolong untuk mengatasi kesulitan nya?Berapa lama waktu yang dibutuhkan utuk mengatasi kesulitan peserta didik ?Kapan dan dimana pertolongan dapat diberikan kepada peserta didik ?Siapa yang memberikan pertolongan ?Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya

Langkah ini merupakan langkah untuk menentukan bantuan atau usaha penyembuhan yang diperlukan peserta didik , selanjutnya rencana pemberian bantuan harus disesuaikan dengan jenis kesulitan yang dialami peserta didik. Bantuan dapat diberikan melalui program remedial atau pengajaran perbaikan,layanan BK, program referal yaitu mengirimkan peserta didik kepada ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

Tindak lanjut

Ini merupakan langkah terakhir yang berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sebagai peneraan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya.Melibatkan berbagai pihak yang dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik.Mengikuti perkembangan peserta didik dan menjadikan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan kesalahan.Melakukan referal kepada ahli lain yang berkompeten dalam menangani kesulitan yang dialami peserta didik.

 5. Upaya mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar:

Peserta didik banyak yang mengalami kesulitandalam belajar misalnya tidak mampu menyerap bahan pelajaran dengan baik, tidak dapat konentrasi dalam belajar, tidak mampu mengerjakan tes ,dan sebagainya. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sehingga prestasi belajarnya rendah , maka guru atau konselor harus memberikan layanan bimbingan dengan , layanan tersebut lebih dikenal dengan pengajaran remedal sedangkan layanan bimbingan belajar bagi peserta didik yang tidak mengalami kesulitan belajar lebih dikeal dengan pengayaan.

Upaya mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu melalui pengajaran remedial. Pengajaran remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (peyembuhan ) dan atau korektif (perbaikan ) . Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk meyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan belajar  bagi peserta didik  secara umum pengajaran remedial bertujuan membantu siswa mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, secara khusus pengajaran  remedial bertujuan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.



Selasa, 21 Februari 2017

Menjadi Guru yang Inovatif Dan Kreatif

Siapa yang tidak ingin menjadi seorang guru yang sangat disayang oleh siswanya ???????
Tentunya setiap guru menginginkan hal itu dong pastinya. Begitu juga dengan siswa itu sendiri, mereka menginginkan sebuah pembelajaran itu tercapai apabila pada saat proses belajar berkangsug mereka merasa nyaman, senang dan lain-lain. nah salah sarunya yaitu dengan menjadikan seorang pengajar itu menjadi "guru favorit". berikut akan dijelaskan menjadi guru favoit itu seperti apa....
A. Pengertian Inovasi
Inovasi adalah an idea, practice or object that perceived as new by an individual or other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa  ide, proses dan produk dalam berbagai bidang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997 : 381) Inovasi diartikan sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, misalnya gagasan, metode atau alat.
Menurut Peter Drucker (1997 : 84), innovation as “change that creates a new dimention of performance”. Inovasi sebagai suatu perubahan yang menimbulkan dimensi baru dalam penampilannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, inovasi merupakan sebuah temuan baru baik dalam bentuk ide, barang atau jasa yang berbeda dari sebelumnya dalam lingkun gan tertentu, dalam arti kreasi, dimensi dan penampilannya. Kemudian temuan baru itu diproses, dikenalkan secara sistematis dengan maksud agar dimilii oleh individu lain supaya terjadi perubahan, sehingga perubahan hasil inovasi tersebut menjadi kepuasan pada pihak yang menggunakannya
B. Pengertian Kreativitas
Beberapa pengertian kreativitas  :
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru dan memiliki daya guna
Kreativitas adalah membuat sesuatu yang abstrak menjadi nyata, sesuatu yang potensial menjadi aktual
Kreativitas adalah kombinasi dari tiga hal, yaitu :
  • Penalaran (thinking)
  • Kecakapan (skills)
  • Motivasi
          Kreativitas adalah orisinalitas, artinya bahwa produk, proses, atau orangnya, mampu menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang dinamakan oleh Torrance dan Goff (1990) sebagai kreativitas akademik (academic creativity), Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau siswa dalam belajar dan memproduksi informasi. Berpikir dan belajar kreatif memuat kemampuan untuk mengevaluasi (kemampuan untuk menangkap akar masalah, ketidakkonsistenan dan elemen yang hilang), berpikir divergen (fleksibilitas, originalitas dan elaborasi) dan redefinisi. Belajar secara kreatif adalah hal yang alami karena berkaitan sifat manusia yang selalu ingin tahu. Psikologi belajar telah menunjukkan bahwa individu yang menghadapi hal baru akan mengalami ketidakseimbangan dalam dirinya. Dengan demikian peluang untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut secara kreatif terbuka bagi semua orang.
           Kreativitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan, kreativitas juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan proses kreatif tanpa adanya faktor dorongan atau motivasi. Apakah perbedaan antara kreativitas dan inovasi? Inovasi dapat diartikan sebagai proses penyempurnaan produk atau proses yang sudah ada. Negara Jepang adalah negara yang inovatif karena terus menerus menciptakan beragam produk otomotif, elektronik atau industri yang menguasai pasar dunia. Negara Inggris dan Jerman adalah negara yang kreatif karena banyak ilmuwan mereka banyak memenangkan hadiah Nobel. Kreativitas adalah jantung dari inovasi. Tanpa kreativitas tidak akan ada inovasi. Semakin tinggi kreativitas, jalan ke arah inovasi semakin lebar pula.
A. Manfaat Produk Kreativitas dan Inovasi Guru dalam Pendidikan
Dalam proses belajar dan mengajar, kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan kreativitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Secara umum kreativitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat dispesifikkan menjadi beberapa macam antara lain :
1. Kreativitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran.
Produk kreativitas guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang tinggi pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal sangat sulit sekali dan membosankan bagi siswa jika terus menerus dipacu di sekolah. Penerapan produk kreativitas guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada mata pelajaran.
2.Kreativitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh.
Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan, pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti aslinya. Produk kreativitas guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya dipahami siswa dan membetulkan pemahaman yang salah mengenai informasi yang didapatkan dari teks. Pada kasus penerapan produk kreativitas guru pada laboratorium, dengan memanipulasi objek dan situasi penelitian sedemikian rupa, maka objek dan situsi tersebut seakan-akan sesuai dengan fenomena-fenomena yang dipelajari oleh siswa.
3. Kreativitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.
Produk kreativitas guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil kreativitas guru akan merangsang siswa untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data, pengolahan data serta perumusan hipotesis. Kegiatan tersebut tidak  hanya memperkuat ingatan terhadap informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai pembentukan unsur kognitif yang menyangkut jenjang pemahaman.
4. Produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa.
Kreativitas guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat mengembangkan kreativitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan dalam berpikir.
NOTE :
kita sebagai calon guru apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapan diri menjadi seorang guru yang favorit bagi siswanya kelak. berikan contoh-contoh kecil dalam kegiatan kita baik didalam kampus atau diluar kampus.

Rabu, 28 September 2016

kimia Organik III

Struktur dan Stabilitas Karbokation

  Karbokation memiliki struktur trivalen dengan karbon tersubstitusi sp2. Selain itu, karbokation memiliki orbital p kosong yang tegak lurus terhadap ketiga substituennya.
Struktur elektronik dari karbokation
Struktur elektronik dari karbokation

        Untuk memahami stabilitas karbokation lebih lanjut, mari kita lihat contoh berikut ini. 2-metilpropena dapat bereaksi dengan H+ dan menghasilkan karbokation yang memiliki tiga substituen metil (karbokation tersier, 30) dan karbokation dengan satu substituen alkil (karbokation primer, 10). Karbokation mampu bereaksi dengan suatu nukleofil, misalnya Cl- menghasilkan alkil klorida. Dari hasil penelitian, didapat hanya 2-kloro-2- metilpropana, hal ini karena pembentukan intermediet karbokation tersier lebih stabil dibandingkan karbokation primer. Ingat bahwa karbokation yang lebih tersubstitusi lebih stabil dibandingkan karbokation yang kurang tersubstitusi. Urutan stabilitas karbokation adalah sebagai berikut:
Urutan stabilitas karbokation
Urutan stabilitas karbokation


         Mengapa karbokation yang lebih tersubstitusi lebih stabil? Ada dua alasan mendasar untuk menjawab pertanyaan tersebut, yaitu adanya efek induksi dari substituen dan hiperkonjugasi. Efek induksi mengakibatkan pergeseran elektron dalam ikatan sigma yang diakibatkan perbedaan elektronegativitas atom tetangga. Gugus alkil merupakan gugus pemberi elektron, sehingga dapat menyetabilkan muatan positif pada karbokation, sedangkan atom hidrogen tidak dapat menyumbangkan elektron. Dengan demikian, semakin banyak gugus alkil yang terikat pada karbokation maka karbokation tersebut menjadi semakin stabil.
 Efek induksi dari gugus alkil
Efek induksi dari gugus alkil

            Hiperkonjugasi, berhubungan dengan stabilitas alkena tersubstitusi, berhubungan dengan interaksi antara orbital kosong dengan orbital ikatan sigam C-H tetangganya. Semakin banyak gugus alkil yang terikat pada karbokation maka kesempatan untuk melakukan hiperkonjugasi semakin besar, sehingga semakin menyetabilkan karbokation tersebut. Contohnya, hiperkonjugasi yang terjadi pada karbokation etil. Interaksi antara orbital ikatan sigma dengan orbital kosong p dapat menyetabilkan karbokationnya dan menurunkan energinya pula. Pada gambar 4.33 tampak bahwa terdapat dua ikatan C-H yang berposisi paralel dan karenanya dapat melakukan hiperkonjugasi.
Gambar 4.33. Orbital molekul dalam karbokation etil
Gambar 4.33. Orbital molekul dalam karbokation etil

Postulat Hammond

      Materi penting dalam memahami reaksi adisi elektrofilik pada artikel ini adalah:

a. Adisi elektrofilik pada alkena asimetris akan menghasilkan karbokation yang lebih tersubstitusi yang kemudian dengan cepat bereaksi dengan nukleofil menghasilkan produk akhir.

b. Urutan stabilitas karbokation adalah: karbokation tersier > sekunder > primer > metil. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana karbokation dapat mempengaruhi kecepatan reaksi dan menjadi penentu struktur produk akhir? Padahal karbokation ditentukan oleh ∆G0, sedangkan kecepatan reaksi ditentukan oleh ∆G‡. 

         Kedua nilai tersebut tidak berhubungan secara langsung. Umumnya, karbokation yang lebih stabil akan menghasilkan produk akhir dengan lebih cepat dibandingkan karbokation yang kurang stabil. Penjelasan tentang hubungan antara stabilitas karbokation dengan kecepatan reaksi pertama kali dijelaskan oleh Hammond pada tahun 1955. Lebih lanjut, penjelasan tersebut dikenal dengan insitah Postulat Hammond. Postulat ini menjelaskan hubungan antara stabilitas karbokation dengan kecepatan reaksi dengan cara melihat tingkat energi dan strukturtransition state.
Transition state
Transition state


Transition state merepresentasikan energi maksimum. Mereka memiliki energi aktivasi yang tinggi dan segera membentuk spesies yang stabil. Bentuk transition state tidak dapat diisolasi, karena memiliki umur yang sangat singkat, postulat Hammond menyatakan bahwa kita dapat menggambarkan bentuk transition state dengan menggambar bentuk yang paling mendekati dengan struktur yang paling stabil. 

           Pada gambar 4.35 memperlihatkan tahap reaksi endergonik  (a) dan tahap reaksi eksergonik  (b). Dalam reaksi endergonik, tingkat energi transition state tidak berbeda jauh dengan tingkat energy produk dan tingkat energy produk lebih tinggi dari pada reaktan. Dengan kata lain, dalam reaksi endergonik, energi transition state mirip dengan produk. Sebaliknya pada reaksi eksergonik, energi transition state mirip dengan reaktan dan energi produk lebih rendah dibandingkan enegi reaktan.
Gambar 4.35. Diagram energi dalam reaksi endergonik dan eksergonik
Gambar 4.35. Diagram energi dalam reaksi endergonik dan eksergonik


          Bagaimana postulat Hammond dapat diterapkan dalam reaksi adisi elektrofilik? Pembentukan karbokation oleh protonasi adalah tahap reaksi endergonik. Dengan demikian, struktur transition state mirip dengan struktur karbokation. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan intermediet karbokation adalah kestabilan transition state. Oleh karena adanya substituent alkil dapat menyetabilkan karbokation, dengan demikian terlibat juga dalam menyetabilkan bentuk transition state. Karbokation yang lebih stabil dibentuk lebih cepat karena kestabilannya direfleksikan dalam transition state yang membentuknya.
Struktur hipotetik transition state dalam reaksi protonasi alkena
Struktur hipotetik transition state dalam reaksi protonasi
alkena


           Karena transition state pada protonasi alkena mirip dengan karbokation, kita dapat membayangkan sebuah struktur di mana atom karbon dalam alkena mengalami rehibridisasi dari sp2 menjadi sp3 dan menghasilkan atom karbon bermuatan positif. Transition state ini distabilkan melalui hiperkonjugasi dan efek induksi dengan cara yang sama dengan penyetabilan karbokation. Lebih banyak gugus alkil yang terikat maka akan membuat transition statemenjadi lebih stabil dan pembentukan transition state akan menjadi lebih cepat.

Rabu, 16 Maret 2016

TUGAS KIMIA ORGANIK II

Nama  : Septina Nur Martanti
NIM   : A1C114015

1.  Tetapkan satu struktur dan nama senyawa organik masing-masing anda !
JAWAB :


2 dan 3. Tetapkan satu struktur dan namanya senyawa alkil halida masing-masing anda !
JAWAB :
                                                    CH3
                                      CH2-CH2-C-Br     2 Bromo, 2 Metil butana
                                                    CH3


4. Tetapkan satu struktur dan nama senyawa organik tidak jenuh
JAWAB : 




5.Tetapkan satu senyawa struktur dan nama organo metalik
JAWAB :

6. Tetapkan satu struktur dan nama jenis  monosakarida masing-masing  anda
JAWAB :

7. Tetapkan  satu struktur dan nama jenis disakarida dalam bentuk struktur siklik
JAWAB : 

Rabu, 09 Maret 2016

MONOSAKARIDA

KONSEP TEORI MONOSAKARIDA
 Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam.
 Karbohidarat berasal dari kata hidrat karbon yang berarti senyawa antara karbon dan air sehingga dehidrasi sukrosa (C12 H22 O11) oleh asam sulfat menghasilkan karbon.
 Sebagian besar karbohidrat memiliki rumus empirisCH2O, misalnya glukosa (C6H12O6). Senyawa ini diduga “hidrat dari karbon” yang artinya senyawa antara karbon dan air sehingga disebut karbohidrat. 
 Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

Monosakarida:
Berdasarkan gugus karbonilnya, monosakarida dapat berupa aldosa (mengandung aldehid) dan ketosa (mengandung gugus keton).
Contohaldosa:
Glukosa, C6H12O6 :                                          Contohketosa: Fruktosa, C6H12O6
Berdasarkan jumlah atom C, monosakarida terdiri dari biosa (2 atom C),  triosa (3 atom C), pentosa (5 atom C), dan heksosa (6 atom C).

Isomer Optis dariMonosakarida:
 Isomer optis dari monosakarida disebabkan adanya atom C asimetris dalam molekulnya.
 Isomer optis adalah rumus molekul sama, tetapi berbeda arah putar bidang cahaya terpolarisasi, ada yang memutar ke kiri dan ada yang memutar ke kanan.
 Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi awalan L (levo=kiri),  sedangkan yang memutar ke kanan diberi awalam D (dekstro=kanan).
 Penetapan bentuk L dan D didasarkan atas posisi-posisi gugus OH pada atom C nomor 2, 3, 4, 5.

StrukturCincin (Siklohemiasetal) Monosakarida :
 Struktur cincin (siklohemiasetal) dikemukakan oleh Tollens, dan kemudian digambarkan secara perspektif oleh Haworth.
 Gugus OH yang mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer menjadi ke bawah,  sedangkan gugus OH yang mengarah ke kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas.
KonsepDisakarida:
 Tiap molekul disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida.
 Terbentuk dari hasil reaksi penggabungan dua satuan monosakarida dengan mengeluarkan sebuah molekul air.
 Dalam molekul disakarida, kedua monosakarida berikatan secara ikatan glukosida. 
 Contoh disakarida: sukrosa (gula tebu), maltosa (gula gandum), dan laktosa (gula susu). Ketiganya memiliki rumus molekul C12H22O11.

Sukrosa (C12H22O11):
 Hidrolisis sukrosa menghasilkanglukosa dan fruktosa.
 Sukrosamemutar cahaya terpolarisasi ke kanan, sedangkan campuran hasil hidrolisis
sukrosamemutar ke kiri , sehingga campuran glukosa-fruktosa yang dihasilkan disebut gula invert.
Reaksi hidrolisis sukrosa:
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
sukrosa                             glukosa        fruktosa
 Sukrosa bukangula pereduksi dalam larutanair karena sukrosa tidak
memiliki gugus aldehid, dibuktikan dengan tidak bereaksinya (mereduksi) 
dengan pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens.
 Hidrolisis sukrosa dapatterjadi dengan menggunakankatalis asam encer atau
enziminvertase. Sukrosamudah larut dalam air. 

PerbandinganTingkat KemanisanBeberapa Gula:
Maltosa (C12H22O11) :
 Maltosa (gula gandum) tidak terdapat bebas di alam, melainkan diperoleh dari hasil hidrolisis amilum dengan katalis diastase atau hasil hidrolisis glikogen dengan katalis amilase. 
 Hidrolisis maltosa akan menghasilkan dua satuan glukosa dengan menggunakan katalis enzim maltase atau katalis asam.
Maltosa merupakan gula pereduksi karena dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict,  atau Tollens
Reaksi hidrolisis maltosa:
C12H22O11 + H2O → 2C6H12O6c
maltase                maltosa      glukosa

Laktosa (C12H22O11):
 Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu. 
 ASI mengandung 5-8% laktosa, sedangkan sapi mengandung4-6% laktosa.
 Hidrolisis laktosa dengan katalis enzim laktase akan menghasilkan glukosa dan galaktosa.

Reaksi hidrolisis galaktosa:
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa                            glukosa        galaktosa
 Galaktosadalam tubuh segera diubah menjadi glukosa dengan enzim tertentu.
 Galaktosadalam darah jika tidak diubahmenjadi glukosa bisa menimbulkankekerdilan,  keterbelakanganmental, dan kematian.
 Laktosamerupakan gula pereduksi karena dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict, atau pereaksi Fehling.

Polisakarida:
1. Polisakarida terdiri dari banyak monosakarida.
2. Hidrolisis polisakarida akan menghasilkan sejumah besar satuan monosakarida.

a. Amilum (C6H10)5)n
Zatiniterbentuk pada proses fotosintesis dalam klorofil daun dengan bantuan energi matahari.
6nCO2 + 5nH2O → (C6H10O5)n + 6nO2
Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim diastase akan menghasilkan sejumlah satuan maltosa. Selanjutnya, maltosa dihidrolisis dengan katalis enzim maltase menghasilkan dua satuan glukosa.
(C6H10O5)n + n/2 H2O → n/2 C12H22O11
C12H22O11 + H2O → C6H10O5

Susunan satuan glukosa dalam molekul amilum:
 Amilum terdapat pada padi,kentang, gandum, kacang-kacangan, sayuran,  umbi-umbian, jagung, sagu
 Amilum sedikitlarut dalam air.
 Jika dipanaskan dengan air akan menghasilkan lem yang merupakan koloid.
 Jika amilum dihidrolisis dalam larutan asam (sbg katalis) akan menghasilkan berturut-turut dekstrosa, maltosa, dan glukosa dengan larutan penguji adalah larutan iodin (I2).

UjiIodin terhadapZat-zat Hasil Hidrolisis:
Zat Diuji....................................................denganLarutanI2
Amilum                                                               Biru
Dekstrosa                                                          Ungu
Maltosa                                                             Merah
Glukosa                                                        Tak berwarna

Glikogen (C6H10O5)n:
  Glikogen atau pati hewan atau gula otot adalah karbohidrat yang menjadi gudang energi pada manusia dan hewan.
 Glikogen disimpan dalam hati dan otot.
 Dalam tubuh glikogen dipecah untuk mendapatkan glukosa guna memelihara kadar gula darah dan untuk memberi energi guna aktivitas otot. 
 Di dalam air, glikogen bersifat koloid dan memberikan warna cokelat merah dengan larutan iodin.
 Hidrolisis glikogen dengan asam sebagai katalis menghasilkan sejumlah satuan glukosa.

Selulosa (C6H10O5)n:
 Selulosa merupakan struktur polisakarida utama dalam tanaman.
 Selulosa terdapat pada dinding sel tanaman, misalnya pada jerami, bambu,  dan pinus.
 Kapas adalah selulosa murni, katun terdiri dari sekitar 90% selulosa.
 Hidrolisis selulosa dengan katalis asam (H2SO4) akan menghasilkan sejumlah satuan glukosa.
 Selulosa adalah zat padat berwarna putih serta tidak larut dalam pelarut air  dan hampir seluruh pelarutlainnya.
 Selulosa banyak digunakan untuk membuat kertas, kain, rayon, dan bahan peledak.

ReaksiPengenalanKarbohidrat:
1. Gula Pereduksi
 Gula pereduksi dapat dibuktikan dengan pereaksi Fehling, Benedict,  dan Tollens.
 Senyawa yang termasuk gula pereduksi adalah monosakarida (kecualifruktosa) dan disakarida (kecuali sukrosa)
2. Polisakarida
 Polisakarida dapat dibuktikan dengan larutan iodin.
 Reaksinya menimbulkan warna berikut.
 Suspensi amilum dengan larutan iodin memberi warna biru.
 Suspensi glikogen dengan larutan iodin memberi warna cokelat-merah.
 Suspensi selulosa dengan lautan iodin memberi warna cokelat.

Demikian Materi tentang Monosakarida. jika ada kekurangan dan kesalahan mohon diperbaiki. dan jika ada yang kurang paham bisa ditanyakan. trimakaasih ("_")


Rabu, 02 Maret 2016

TUGAS KIMIA ORGANIK

PEMBENTUKAN KARBON-KARBOR (C-C)


Reaksi Aldol

Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang penting dalam kimia organik.[1][2][3] Dalam bentuk yang umum, ia melibatkan adisi nukleofilikenolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah keton β-hidroksi, atau "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obat-obatan yang ditemukan secara alami.  Kadang-kadang, produk adisi aldol melepaskan sebuah molekul air selama reaksi dan membentuk keton α,β-takjenuh. Hal ini dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara terpisah oleh Charles-Adolphe Wurtz[7][8][9] dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada tahun 1872. Borodin mengamati dimerisasi aldol 3-hidroksibutanal dariasetaldehida di bawah kondisi asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas pada produksi komoditi kimia berskala besar seperti pentaeritritol[10] dan pada industri farmasi untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit jantung Lipitor (INN: atorvastatin) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol, mengijinkan produksi obat berkuantitas skala multigram.








Mekanisme Reaksi Aldol
Reaksi aldol dapat berjalan melalui dua mekanisme yang secara mendasar berbeda. Senyawa karbonil, seperti aldehida dan keton, dapat diubah menjadi enol ataupun enol eter. Senyawa-senyawa yang bersifat nukleofil pada karbon-α ini dapat menyerang karbonil terprotonasi yang sangat reaktif. Ini merupakan "mekanisme enol". Sebagai asam karbon, senyawa-senyawa karbonil juga dapat terdeprotonasi membentuk enolat yang lebih nukleofil daripada enol maupun enol eter dan dapat secara langsung menyerang elektrofil. Biasanya elektrofil tersebut adalah aldehida karena keton pada umumnya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Ini merupakan "mekanisme enolat".
Jika kondisi reaksi sangat "kuat" (misalnya terdapat NaOMe, MeOH, refluks), kondensasi dapat terjadi. Hal ini dapat dihindari jika menggunakan reagen-reagen yang lemah dan temperatur yang rendah (misalnya dengan kondisi dalam LDA (basa kuat), THF, -78 °C). Walaupun adisi aldol bisanya akan berjalan sampai penuh, reaksi ini tidaklah takreversibel, karena jika aduk (adduct) aldol diberikan basa kuat biasanya akan mengakibatkan pembelahan (cleavage) retro-aldol (menghasilkan senyawa semula). Kondensasi aldol bersifat takreversibel.










Raksi Enol
Ketika katalis asam digunakan, langkah awal dari mekanisme reaksi melibatkan tautomerisasi yang dikatalisasi oleh asam pada senyawa karbonil membentuk enol. Asam juga memiliki peran mengaktivasi gugus karbonil molekul lain dengan melakukan protonasi, menjadikan molekul tersebut bersifat elektrofilik. Enol bersifat nukleofilik pada karbon-α, sehingga mengakibatkan ia dapat menyerang senyawa karbonil yang terprotonasi, menghasilkan aldol setelah deprotonasi. Biasanya akan terjadi dehidrasi dan menghasilkan senyawa karbonil takjenuh. Gambar di bawah ini menunjukkan swakondensasi aldehida yang dikatalisasikan oleh asam:
Mekanisme aldol dengan katalis asam


Dehidrasi dengan katalis asam






Mekanisme Reaksi Anolat
Jika katalis yang digunakan merupakan basa yang moderat seperti ion hidroksida atau sebuah alkoksida, reaksi aldol akan terjadi melalui serangan nukleofilik oleh enolat pada gugus karbonil molekul lain yang terstabilisasi oleh resonansi. Produk reaksi ini adalah garam alkoksida dari produk aldol. Aldol itu sendiri akan terbentuk dan dapat mengalami dehidrasi, menghasilkan senyawa karbonil takjenuh. Gambar di bawah ini menunjukkan mekanisme sederhana untuk reaksi swakondensasi aldehida yang dikatalisasikan oleh basa.

Reaksi aldol dengan katalis basa (diperlihatkan menggunakan OCH3 sebagai basa)

Dehidrasi dengan katalis basa (kadang-kadang ditulis sebagai satu langkah tunggal)

KARBON ELEKTROFIL


ADISI NUKLEUFIL