Free Music Online
Free Music Online

galaxy-music at galaxy--awan

Kamis, 18 Mei 2017

Mengatasi siswa yang malas belajar kimia



Diagonisis dan Tindakan Klinis Mengatasi Kesulitan Siswa Yang Malas Belajar Kimia

1. Definisi Diagnosa Kesulitan Belajar

Definisi diagnosis kesulitan belajar terdapat dua istilah yang perlu dipahami terlebih dahuluyaitu istilah diagnosis dan kesulitan belajar. Menurut Harriman dalambukunya Hand book of Psychologicalerm, diagnosis adalah suatu analisis terhadap kelainan atau salah penyesuaian dari pola gejala-gejalnya. Jadi diagnosis merupakan proses pemeriksaan terhadap hal-hal yang dipandang tidak beres atau bermasalah. Selanjudnya pengertian kesulitan belajaradalah suatu gejala yang nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau di bawah norma – norma yang telah ditetapkan bahwa kesulitan belajar itu menunjukkan adanya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai oleh peserta didik. Dalam proses pembelajaran, tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan atau mentransfer ilmu atau bahan pelajaran kepada peserta didik. Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggung jawab atas perkembangan peserta didik. Kegiatan memahami kesulitan belajar peserta didik ini dikenal dengan istilah diagnosis kesulitan belajar.

2. Ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar

Moh. Surya (1978) mengemukakan bahwa ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut :

Menunjukkan adanya hasil belajar yang rendah.Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan.Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar .Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar.Menunjukkan perilaku yang berkelainan.Menunjukkan gejala emosi yang kurang wajar.

 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesulitan belajar

Latar belakang terjadinya  kesulitan belajar atau ketidakberesan dalam belajar banyak sekali macam ragamnya, tetapi bila penyebab kesulitan belajar itu dikaitkan dengan faktor-faktor yang berperanan  dalam belajar, maka penyebab kesulitan belajar itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) yang meliputi kemampuan intelektual , afeksi seperti perasaan dan percaya diri, motivasi, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin,kebiasaan belajar, kemampuan mengingat dan kemampuan pengindraan seperti melihat, mendengarkan dan merasakan sedang faktor yang berasal dari luar pelajar (eksternal) meliputi faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi proses pembelajaran yang meliputi guru, kualitas pembelajaran, instrumen atau fasilitas pembelajaran baik yang berupa hardware maupun software serta lingkungan.

Menurut Noehi Nasution (1992:215), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah sebagai berikut :

Rendahnya kemampuan intelektual anak.Gangguan perasaaan atau emosi.Kurangnya motivasi untuk belajar.Kurang matangnya anak untuk belajar.Usia terlampau muda.Latar belakang sosial yang tidak menunjang.Kebiasaan belajar yang kurang baik.Kemampuan mengingat yag rendah.Terganggunya alat-alat indra.Proses belajar mengajar yang tidak sesuai .Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar.

4. Langkah-langkah pelaksanaan diagnosa kesulitan belajar

Guru dalam proses pembelajaran meghadapi peserta didik yang beranekaragam karakteristiknya . Perbedaan peserta didik berkaitan dengan kapasitas intelektual, ketrampilan, motivasi, sikap , kemampuan ,minat,latar belakang kehidupan keluarganya , dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung berakibat adanya perbedaan dalam belajar bagi peserta didik baik dalam kecakapan belajarnya maupun keberhasilan belajar yang dicapainya. Langkah-langkah pelaksanaan diagnosa kesulitan belajar yaitu :

Mengidentifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.  Kesulitan belajar dapat diketahui melalui :Analisis perilaku :

Peserta didik yang mengalami kesulitan belajardat diketahui melalui observasi atau laporan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dapat diketahui melalui cepat lambatnya menyelesaikan tugas, kehadiran dan ketekunan dalam proses pembelajaran, peran serta dalam megerjakan tugas kelompok, kemampuan kerja sama dan penyesuaian sosial.

Analisis prestasi belajar:

Analisis prestasi belajar dapat diketahui dengan cara menghimpun dan menganalisis hasil belajar serta menafsirkannya.

2.  Melokalisasi letak kesulitan belajar

Untuk melokalisasi letak kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara mengetahuidalam mata pelajaran atau bidang studi apa kesulitan itu terjadi kemudian aspek ataubagian mana kesulitan belajar dirasakan oleh peserta didik.

Untuk mengetahui mata pelajaran siswa yang mengalami kesulita belajardapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan nilairata-rata dari masing-masing bidang studi , sedangkan untuk mengetahuiaspek atau bagian mana kesulitan belajar yang dirasakan peserta didik dapat dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan.

3.  Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar

Untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara meneliti faktor-faktor yang ada pada peserta didik (internal)dan faktor-faktor yang berada di luar peserta didik (eksternal) yang menghambat proses belajar.

4.  Memperkirakan alternatif  bantuan

Langkah yang akan ditempuh dengan cara menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :

Apakah peserta didik masih mungkin ditolong untuk mengatasi kesulitan nya?Berapa lama waktu yang dibutuhkan utuk mengatasi kesulitan peserta didik ?Kapan dan dimana pertolongan dapat diberikan kepada peserta didik ?Siapa yang memberikan pertolongan ?Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya

Langkah ini merupakan langkah untuk menentukan bantuan atau usaha penyembuhan yang diperlukan peserta didik , selanjutnya rencana pemberian bantuan harus disesuaikan dengan jenis kesulitan yang dialami peserta didik. Bantuan dapat diberikan melalui program remedial atau pengajaran perbaikan,layanan BK, program referal yaitu mengirimkan peserta didik kepada ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

Tindak lanjut

Ini merupakan langkah terakhir yang berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sebagai peneraan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya.Melibatkan berbagai pihak yang dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik.Mengikuti perkembangan peserta didik dan menjadikan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan kesalahan.Melakukan referal kepada ahli lain yang berkompeten dalam menangani kesulitan yang dialami peserta didik.

 5. Upaya mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar:

Peserta didik banyak yang mengalami kesulitandalam belajar misalnya tidak mampu menyerap bahan pelajaran dengan baik, tidak dapat konentrasi dalam belajar, tidak mampu mengerjakan tes ,dan sebagainya. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sehingga prestasi belajarnya rendah , maka guru atau konselor harus memberikan layanan bimbingan dengan , layanan tersebut lebih dikenal dengan pengajaran remedal sedangkan layanan bimbingan belajar bagi peserta didik yang tidak mengalami kesulitan belajar lebih dikeal dengan pengayaan.

Upaya mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu melalui pengajaran remedial. Pengajaran remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (peyembuhan ) dan atau korektif (perbaikan ) . Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk meyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat menimbulkan masalah atau kesulitan belajar  bagi peserta didik  secara umum pengajaran remedial bertujuan membantu siswa mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, secara khusus pengajaran  remedial bertujuan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.



Selasa, 21 Februari 2017

Menjadi Guru yang Inovatif Dan Kreatif

Siapa yang tidak ingin menjadi seorang guru yang sangat disayang oleh siswanya ???????
Tentunya setiap guru menginginkan hal itu dong pastinya. Begitu juga dengan siswa itu sendiri, mereka menginginkan sebuah pembelajaran itu tercapai apabila pada saat proses belajar berkangsug mereka merasa nyaman, senang dan lain-lain. nah salah sarunya yaitu dengan menjadikan seorang pengajar itu menjadi "guru favorit". berikut akan dijelaskan menjadi guru favoit itu seperti apa....
A. Pengertian Inovasi
Inovasi adalah an idea, practice or object that perceived as new by an individual or other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa  ide, proses dan produk dalam berbagai bidang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997 : 381) Inovasi diartikan sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, misalnya gagasan, metode atau alat.
Menurut Peter Drucker (1997 : 84), innovation as “change that creates a new dimention of performance”. Inovasi sebagai suatu perubahan yang menimbulkan dimensi baru dalam penampilannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, inovasi merupakan sebuah temuan baru baik dalam bentuk ide, barang atau jasa yang berbeda dari sebelumnya dalam lingkun gan tertentu, dalam arti kreasi, dimensi dan penampilannya. Kemudian temuan baru itu diproses, dikenalkan secara sistematis dengan maksud agar dimilii oleh individu lain supaya terjadi perubahan, sehingga perubahan hasil inovasi tersebut menjadi kepuasan pada pihak yang menggunakannya
B. Pengertian Kreativitas
Beberapa pengertian kreativitas  :
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru dan memiliki daya guna
Kreativitas adalah membuat sesuatu yang abstrak menjadi nyata, sesuatu yang potensial menjadi aktual
Kreativitas adalah kombinasi dari tiga hal, yaitu :
  • Penalaran (thinking)
  • Kecakapan (skills)
  • Motivasi
          Kreativitas adalah orisinalitas, artinya bahwa produk, proses, atau orangnya, mampu menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Kreativitas juga dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang dinamakan oleh Torrance dan Goff (1990) sebagai kreativitas akademik (academic creativity), Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau siswa dalam belajar dan memproduksi informasi. Berpikir dan belajar kreatif memuat kemampuan untuk mengevaluasi (kemampuan untuk menangkap akar masalah, ketidakkonsistenan dan elemen yang hilang), berpikir divergen (fleksibilitas, originalitas dan elaborasi) dan redefinisi. Belajar secara kreatif adalah hal yang alami karena berkaitan sifat manusia yang selalu ingin tahu. Psikologi belajar telah menunjukkan bahwa individu yang menghadapi hal baru akan mengalami ketidakseimbangan dalam dirinya. Dengan demikian peluang untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut secara kreatif terbuka bagi semua orang.
           Kreativitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan, kreativitas juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan proses kreatif tanpa adanya faktor dorongan atau motivasi. Apakah perbedaan antara kreativitas dan inovasi? Inovasi dapat diartikan sebagai proses penyempurnaan produk atau proses yang sudah ada. Negara Jepang adalah negara yang inovatif karena terus menerus menciptakan beragam produk otomotif, elektronik atau industri yang menguasai pasar dunia. Negara Inggris dan Jerman adalah negara yang kreatif karena banyak ilmuwan mereka banyak memenangkan hadiah Nobel. Kreativitas adalah jantung dari inovasi. Tanpa kreativitas tidak akan ada inovasi. Semakin tinggi kreativitas, jalan ke arah inovasi semakin lebar pula.
A. Manfaat Produk Kreativitas dan Inovasi Guru dalam Pendidikan
Dalam proses belajar dan mengajar, kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan kreativitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Secara umum kreativitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat dispesifikkan menjadi beberapa macam antara lain :
1. Kreativitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran.
Produk kreativitas guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang tinggi pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal sangat sulit sekali dan membosankan bagi siswa jika terus menerus dipacu di sekolah. Penerapan produk kreativitas guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada mata pelajaran.
2.Kreativitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh.
Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan, pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti aslinya. Produk kreativitas guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya dipahami siswa dan membetulkan pemahaman yang salah mengenai informasi yang didapatkan dari teks. Pada kasus penerapan produk kreativitas guru pada laboratorium, dengan memanipulasi objek dan situasi penelitian sedemikian rupa, maka objek dan situsi tersebut seakan-akan sesuai dengan fenomena-fenomena yang dipelajari oleh siswa.
3. Kreativitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.
Produk kreativitas guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil kreativitas guru akan merangsang siswa untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data, pengolahan data serta perumusan hipotesis. Kegiatan tersebut tidak  hanya memperkuat ingatan terhadap informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai pembentukan unsur kognitif yang menyangkut jenjang pemahaman.
4. Produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa.
Kreativitas guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat mengembangkan kreativitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan dalam berpikir.
NOTE :
kita sebagai calon guru apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapan diri menjadi seorang guru yang favorit bagi siswanya kelak. berikan contoh-contoh kecil dalam kegiatan kita baik didalam kampus atau diluar kampus.